Jumat, 31 Juli 2020

BERQURBAN SEBAGAI BUKTI KETAATAN

Setiap kebaikan sejatinya bisa dilaksanakan kapan saja. Namun berqurban di hari Idul Adha (dan tiga hari setelahnya) adalah momentum istimewa sekali setahun dimana Rasulullah memberikan contoh. Dengan demikian kita sekali lagi bisa membuktikan bahwa kita taat dan mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya. 

“Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai oleh Allah dari Bani Adam ketika hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan kurban telah terletak di suatu tempat di sisi Allah sebelum mengalir di tanah. Karena itu, bahagiakan dirimu dengannya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, & Hakim)

□ Berkurban Artinya Kita Rela Melepaskan Harta Pribadi untuk Ibadah

Melaksanakan ibadah kurban pasti butuh mengeluarkan harta. Setiap harta yang kita keluarkan untuk Ibadah, tentunya akan Allah balas dengan berlipat pahala. Apalagi jika harta tersebut didapatkan lewat ikhtiar dan kerja keras yang halal.

□ Melaksanakan Kurban adalah Teladan Rasulullah

Rasulullah SAW mencontohkan pada umatnya, bahwa setiap tahunnnya Beliau selalu berkurban. Walaupun Rasulullah hidup dalam kesederhanaan, tetapi dalam beramal Beliau tak pernah seadanya. Yuk kita ikuti teladan Rasulullah.

□ Memupuk Akhlak Terpuji dan memupuskan Akhlak Tercela

Melaksanakan Kurban dengan penuh penghayatan dapat memupuk sifat akhlak terpuji berupa ketaatan, ketundukan atas perintah-Nya, pemurah terhadap sesama, bertaubat, menambah rasa syukur, dan lainnya.

Disamping itu juga memupuskan akhlak tercela seperti cinta dunia, kikir, pelit, sombong, dendam, hasad dengki, dll.

Selamat Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1441 H/ 31 Juli 2020.

Sumber bacaan: dompetdhuafa. com.

Minggu, 26 Juli 2020

HUJAN


"Jangan melihat hujan dari apa yang jatuh, tapi pada apa yang akan tumbuh." - Agus Noor.

Beberapa hari belakangan ini Batam silih berganti turun hujan. Namun seperti biasa, setelah hujan tiba-tiba berganti cuaca yang cerah bahkan panas lagi. Pergantian ini pun kadang tidak merata di daratan Batam. Kadang kala di Batam Center hujan, di sekitaran Batu Aji tetap cerah. Inilah salah satu kekhasan cuaca di Batam.

Namun ditengah intensitas hujan yang makin sering turun belakang ini juga tentu sangat disyukuri. Sumber air utama Kota Batam yang berasal dari beberapa waduk mulai perlahan terisi oleh air hujan. 

Di pertengahan bulan Maret kemarin terjadi 'krisis' air. Telah diberitakan di media akan dilakukan pengiliran air. 5 hari on 2 hari off. Hal tersebut dilakukan karena makin terbatasnya air yang ada di waduk Batam. 

Dalam situasi tersebut, tanpa perlu diistruksi pemerintah, masyarakat bersiap-siap dengan berbagai persiapan. Dalam waktu singkat terjadi peningkatan kebutuhan akan tangki air. 

Tangki air yang khas berwarna orange dengan berbagai merek dan ukuran laris manis. Bahkan drum plastik biru bekas yang banyak dijual di Batam, juga menjadi incaran dimana-mana. 

Hingga akhirnya keputusan 'on-off' tersebut ditunda. Tentu keputusan tersebut menjadi hal yang disambut baik. Walaupun mungkin tangki air atau drum-drum telah terlanjur terbeli. Walaupun terbeli dengan harga yang tidak biasa.

Inilah salah satu bentuk inisiatif masyarakat Batam yang unik. Tak perlu dipaksa atau bahkan tanpa diberi instruksi oleh pemerintah. Karena air di Batam adalah kebutuhan yang sangat penting, maka berapapun harga tangki-tangki air, tetap dicari.

Semoga hujan yang turun di Batam tetap menjadi rahmat. Bukan menjadi bencana sebagaimana terjadi di Masamba, Sorong dan beberapa daerah di Indonesia belakang ini. 

Semoga korban bencana dimanapun berada diberikan kesabaran. Dan segera teratasi segala permasalahannya. Amin.

Minggu, 19 Juli 2020

BERHENTI


"Pada suatu hari nanti, jasadku tak akan ada lagi. Tapi dalam bait-bait sajak ini kau takkan kurelakan sendiri." - Sapardi Djoko Damono

Ada pepatah yang sering kita dengarkan. Bunyinya begini. Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan nama.

Setiap yang hidup atau bernyawa suatu saat pasti akan menemui ajalnya. Setelah itu selesailah kisah hidupnya. Ada juga orang yang selepas kepergiannya, masih selalu dikenang jasa-jasanya. Dirasakan manfaat hasil karyanya atau menjadi inspirasi orang-orang setelahnya.

Setiap kita ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Menjadi bermanfaat tentu tak mesti harus dengan sesuatu karya yang besar. Bahkan kita menyingkirkan penghalang di jalan juga suatu hal bermanfaat bagi orang lain.

Tuntu kita berharap kebaikan atau karya yang kita lakukan bermanfaat dalam jangka waktu yang lama. Sehingga amal akan terus mengalir. Walaupun jasad sudah tidak ada lagi.

Hari ini seorang penyair kenamaan di negeri ini, Sapardi Djoko Damono tutup usia. Lewat karya sastranya yang banyak menginspirasi orang lain, akan menjadi ladang amal baginya. Beberapa orang menciptakan syair lagu bahkan dijadikan film, terinspirasi dari karya-karya sastra beliau.

Karya yang bermanfaat Insya Allah akan menjadi amal sepanjang masa.

Sabtu, 18 Juli 2020

UNTUK DIRI SENDIRI


"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri." - (QS. Al-Isra: 7)

Minggu, 12 Juli 2020

LANGKAH PERTAMA


Lokasi foto: Latrade Industrial Park, Batam.

"The journey of thousand miles begin with a single step. (Perjalanan seribu mill dimulai dengan langkah pertama)." - Lao Tzu.

Seingat saya, pertama kali naik gunung pada tahun 2005. Bersama teman-teman kuliah kami mendaki salah satu gunung tertinggi di Sulsel. Namanya Gunung Bulu Saraung. Gunung setinggi 1.535 meter di atas permukaan laut ini berada di wilayah Desa Tompo Bulu, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep. 

Dari kota Makassar menuju Desa Tompo Bulu, tempat dimulainya perjalanan, bisa ditempuh sekitar 2 jam dengan kendaraan mobil.

Agar kami bisa sampai menikmati suasana pagi yang indah di puncak gunung, kami mesti berangkat pagi-pagi buta. Sekitar jam 2 malam kami memulai perjalanan dari desa terdekat. Menjelang subuh, kami sampai di lereng gungung Bulu Saraung. Kami beristirahat sejenak.

Usai sholat subuh, kami melanjutkan lagi dengan pendakian yang saya anggap sebagai pendakian sebenarnya. Pendakian yang menanjak menuju puncak gunung. Jalannya cuaram berbatu. Jika salah langkah bisa terjungkal jatuh, menggelinding menghantam bebatuan.

Dengan tenaga yang masih tersisa kami melangkahkan kaki setapak demi setapak. Selangkah demi selangkah. 

Tepat saat matahari telah terbit, kami akhirnya tiba di atas puncak Gunung Bulu Saraung. Puas rasanya bisa ‘menaklukkan’ salah satu gunung tertinggi di Sulsel ini. Dan lega bisa berhasil memaksa diri melangkah. Dan melawan segala rasa tegang dan lelah.

Inilah foto setelah tiba di atas puncak gunung, ketika itu.



SINGGAH SEJENAK


Lokasi foto: Simpang Polsek, Batu Aji, Batam.

"Seorang pengembara tidak boleh terlalu lama berhenti di satu persinggahan. Satu-satunya hal yang harus terus memesona pengembara ialah alam bebas yang luas. Gunung-gunung, sawah-sawah, kali-kali, dan orang-orang yang berjalan di sepanjang jalan itu." - Umar Kayam

Pengembara saat ini sepertinya sudah tidak pernah kita temui dalam dunia nyata. Untuk jaman sekarang mungkin lebih cocok dengan istilah traveler. Seseorang yang suka bepergian ke tempat-tempat wisata menarik. Biasanya juga sekalian berprofesi sebagai fotografer, penulis, vlogger, youtuber atau bahkan artis.

Sebagaimana biasanya, seorang traveler jika berkunjung ke sebuah tempat, hanya akan mampir sejenak atau menginap beberapa hari. Setelah itu berpindah ke tempat lain atau balik ke tempat asalnya untuk kembali melakukan aktivitas utamanya.

Inilah yang diibarakan ‘dunia’ hanya sekedar tempat traveling. Hanya beberapa saat. Hanya sementara. Hanya beberapa hari. Tidak selamanya. Setelah itu kembali ke aktivitas utama. Aktivitas mencari nafkah atau profesi.

Dengan begitu, ketika bertraveling, tentu untuk urusan tempat tinggal lebih praktis menyewa hotel atau mungkin cukup mendirikan tenda untuk tempat istirahat. Tentu takkan berpikir untuk membangun rumah.

Perumpamaan tentang seorang pengembara atau traveling mengajak kita untuk berpikir dan sadar bahwa kehidupan di dunia hanya sementara. Agar kita memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Melakukan kebaikan-kebaikan. Mempersiapkan kehidupan yang lebih kekal di akhirat nanti.  

Kamis, 09 Juli 2020

TERUS BERGERAK MAJU

Lokasi foto: Jalan Marina City, Batam.

"Hidup itu seperti bersepeda. Kalau kamu ingin menjaga keseimbanganmu, kamu harus terus bergerak maju." - Albert Einstein

Pandemi Covid-19 ternyata membawa angin segar bagi penjual sepeda. Di Indonesia, sejak Maret hingga Juni 2020, penjualan sepeda melalui online mengalami peningkatan. Buka lapak mencatat terjadi peningkatan hingga 156 persen dibanding dengan kondisi biasa (Kompas.id 30/6).

Salah satu jenis sepeda yang lagi trending dan menjadi buah bibir adalah jenis sepeda lipat. Pertama tentu karena harganya yang terbilang mahal dibanding dengan harga sepeda pada umumnya. Jika dengan harga satu jutaan sudah bisa memiliki sepeda baru, tapi satu sepeda lipat dengan merek tertentu ada yang dibandrol dengan harga 100 juta. Sungguh mahal bagi orang kebanyakan.     

Terlepas dari berapapun harga sebuah sepeda, belakangan ini hampir di setiap pagi akhir pekan makin banyak pengendara sepeda yang mewarnai jalan-jalan utama. Terutama di kota-kota besar. Fenomena ini tentu suatu yang baik dan menjadi salah satu gambaran kota yang aman dan bahagia. Aman karena masyarakat bebas berkendara di area publik. Bahagian dengan gambaran ekpresi ceria mereka saat bersepeda, bersantai dan bersenda gurau.

Pandemic Covid-19 tentu tidak bisa merengguk kebahagiaan kita. Masyarakat akan selalu kreatif mencari alternatif cara melewati masa adaptasi baru yang belum pasti kapan berakhir ini. Life must go on.  

Senin, 06 Juli 2020

DALAM PERJALANAN


Lokasi foto: Kramat Raya, Jakarta.


"Mengembara hingga kakimu letih untuk melangkah dan menjelajah hingga dompetmu terlalu tipis untuk mengeluarkan uang. Karena dalam perjalanan, kita akan menemukan keindahan Tuhan. Karena dalam perjalanan, kita akan mencintai kampung halamanmu lebih dari sebelumnya." - Ahmad Fuadi

Minggu, 05 Juli 2020

BERJALAN MAJU


Lokasi foto: Rawamangun, Jakarta.

"Jika Anda tidak dapat terbang maka berjalanlah, jika Anda tidak dapat berjalan maka merangkaklah, namun apapun yang Anda lakukan Anda harus tetap bergerak maju." - Martin Luther King

JALAN MEMPERBAIKI DIRI


Lokasi foto: Bintang Industri II, Batam.

"Jadikanlah setiap kritik bahkan penghinaan yang kita terima sebagai jalan untuk memperbaiki diri." - Abdullah Gymnastiar

Jumat, 03 Juli 2020

MATAHARI


Lokasi foto: Jalan Brigjen Katamso, Batu Aji, Batam.

"Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari." - Bediuzzaman Said Nursi

SYUKUR


Lokasi foto: Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam.

"Wujud syukur yang sederhana ialah mengucap Syukur "Alhamdulillahirobbil 'alamin. Segala Puji hanya bagi Allah" . Namun sesungguhnya Hakikat dari Rasa Syukur itu adalah memastikan setiap tarikkan nafas kita senantiasa dalam "ketaatan" kepada Allah Ta'ala." - Abdul Somad

Selasa, 30 Juni 2020

MERESPON MASALAH


Lokasi foto: Jembatan Barelang, Batam.

"Hidup itu bukan mengenai seberapa berat masalah yang datang menghampiri kita, namun mengenai seberapa positif kita mampu merespon segala permasalahan tersebut." - Bambang Pamungkas

Setiap orang tentu tak lepas dari masalah. Selama masih hidup, masalah akan datang silih berganti. Tidak peduli apakah orang tersebut kaya atau miskin, masih belia atau sudah tua, berprestasi atau biasa-biasa saja, anak konglomerat atau anak singkong.  

Skala besar-kecilnya masalah tentu juga akan direspon sesuai dengan kapasitas orang tersebut. Ketika sebuah masalah datang, maka masalah tersebut akan menjadi batu ujian, bagaimana orang tersebut meresponnya, bagaimana cara menyelesaikannya dan bagaimana melewatinya.

Cara merespon setiap masalahan itulah yang menjadi pangkal penyelesaian masalah atau malah menjadi pangkal bertambahnya masalah.

Ada baiknya jika ada masalah kita persepsikan bahwa masalah tersebut akan menjadikan kita makin banyak pengalaman, makin banyak belajar hal baru, makin bijak dan dewasa. Bisa jadi pengalaman menyelesaikan masalah tersebut ternyata menjadi pengalaman yang paling berharga sepanjang hidup. Dan menjadi inspirasi bagi orang banyak.

Senin, 29 Juni 2020

BUNGA


Lokasi foto: Sagulung, Batam.

"Orang-orang optimis melihat bunga mawar, bukan durinya. Orang-orang pesimis terpaku pada duri dan melupakan mawarnya." - Khalil Gibran

Minggu, 28 Juni 2020

MENUJU CAHAYA


Lokasi foto: Jalan Brigjen Katamso, Batu Aji, Batam.

"Aku mencari tahu apa yang dunia butuhkan. Lalu aku melangkah ke depan dan mencoba menciptakannya." - Thomas Alva Edison

Sabtu, 27 Juni 2020

PULANG USAI BERJUANG


Lokasi foto: Tunas Regency, Sagulung, Batu Aji.

Anak lelaki tak boleh dihiraukan panjang, hidupnya ialah buat berjuang, kalau perahunya telah dikayuhnya ke tengah, dia tak boleh surut palang, meskipun bagaimana besar gelombang. Biarkan kemudi patah, biarkan layar robek, itu lebih mulia daripada membalik haluan pulang. - Buya Hamka

RUMPUT HIJAU


Lokasi foto: Batu Aji, Batam.

Rumput yang paling kuat tumbuhnya terdapat diatas tanah yang paling keras. - Galileo Galilei

Kamis, 25 Juni 2020

ARSITEKTUR BALI


Lokasi foto: Sagulung, Batam.

Jika mencari nafkah merupakan ibadah, semakin kerja keras kita, insya Allah semakin besar pahala yang akan diberikan oleh Allah. - Syeikh Imam Nawawi al-Bantani

TOP 100



Lokasi foto: Tunas Regency, Sagulung, Batam.

Belilah hanya sesuatu yang kamu sungguh-sungguh suka jika sebuah pasar tutup dalam sepuluh tahun. - Warren Buffet

Selasa, 23 Juni 2020

MASIH LENGANG


Lokasi foto: Terminal Keberangkatan 2E, Soetta Int. Airport.

Selamat ulang tahun Jakarta, kau tampak tua dan benar-benar lelah. - Najwa Shihab

Senin, 22 Juni 2020

DI SAAT SEPI


Lokasi foto: Bandara Hang Nadim, Batam.

Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang ketangguhan. - Dahlan Iskan

Sabtu, 20 Juni 2020

AIR LIMPAHAN


Lokasi foto: Sagulung, Batam.

Hujan ingin bercerai dengan banjir. Tapi kota yang pikun membuatnya bagai cinta sejati dua anak manusia - Pramoedya Ananta Toer

Jumat, 19 Juni 2020

WAKTU MAGRIB


Lokasi foto: Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Batam.

Muka bumi ini semuanya dihamparkan oleh Allah sebagai masjid. - Habiburrahman El Shirazy

Kamis, 18 Juni 2020

PERSPEKTIF


Lokasi foto: Tunas Regency, Batu Aji, Batam.

Ada bagian tubuh yang tak bisa kita lihat tanpa bantuan cermin. Ada sudut pandang yang tak bisa kita pahami tanpa ketelitian telaah saudara. - Salim A Fillah

Rabu, 17 Juni 2020

LANGIT DAN BUMI


Lokasi foto: Tanjung Uncang, Batam.

"Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam."

(QS. Al-A'raf: 54)

Selasa, 16 Juni 2020

JALAN DUA ARAH


Lokasi foto: Batu Aji-Sagulung, Batam.

"Jika kalian berbuat baik, (berarti) kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri; dan jika kalian berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi diri kalian sendiri.(Al-Isra: 7)

"Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang berbuat jahat, maka (dosanya) atas dirinya sendiri." (Fushshilat: 46)

GOLDEN SUNSET


Lokasi foto: Batam.

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal." (QS. Ali Imran: 190)

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al-Baqarah: 164)

Sabtu, 13 Juni 2020

SERAMBI TAMAN SYURGA


“Jika kamu melewati taman-taman Syurga, maka singgahlah dengan senang.” Para sahabat bertanya, ”Apakah taman-taman Surga itu?” Beliau menjawab,” Halaqah-halaqah (kelompok-kelompok) dzikir.” (HR. Tirmidzi)

“Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang berkeliling jalan-jalan mencari ahli dzikir. Jika mereka menemukan satu kaum yang sedang mengingat Allah, mereka berseru, ‘Marilah kalian menuju kebutuhan kalian.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Lalu para malaikat itu mengelilingi mereka dengan sayap-sayapnya sampai langit dunia.” (HR. Bukhari, Muslim)

“Apabila kamu melewati taman-taman Syurga, minumlah hingga puas. Para sahabat bertanya,” Ya Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman Syurga itu?” Nabi ï·º  menjawab,” majelis-majelis ta’lim." (HR. Thabrani)

“Sesungguhnya Allah, para malaikat Nya, penduduk langit dan bumi sampai pun semut di sarangnya dan ikan di lautan turut mendoakan kebaikan untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.”  (HR. Tirmidzi)

BERANJAK PULANG


Pekerja galangan sebuah perusahaan di Batam berjalan meninggalkan area pembangunan kapal. Mereka beranjak pulang saat menjelang matahari terbenam. 

Menurut Ketua Iperindo Kepri, ada 70 galangan di Batam (Batampos, 2018). Dari jumlah tersebut saat ini tidak semuanya aktif. Data ekspor kapal yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri pada awal tahun 2017 menunjukkan penurunan produksi shipyard kala itu.

Beruntung Batam masih dipercaya untuk pembuatan dan docking kapal-kapal pemerintah. Seperti kapal TNI, Pertamina, dan juga kapal Pelni.

Di tengah pandemi Covid-19, galangan-galangan kapal di Batam saat ini sedikit banyak juga ikut terdampak akibatnya. Aktivitas produksi pekerjaan pembangunan kapal beberapa galangan saat ini juga harus mengalami penyesuaian.   

Mengikuti arahan dari pemerintah, protokol kesehatan di galangan-galangan juga sudah diterapkan. Seperti pemakaian masker dan jaga jarak.

Hal yang cukup terasa memberikan dampak yaitu yang terkait dengan proses pemesanan barang dan material yang berasal dari luar negeri. Peralatan yang tidak tersedia di dalam negeri dan harus diimpor dari luar negeri mengalami keterlambatan proses produksi dan pengiriman. 

Bacaan: 
batampos.co.id (2020/04/29); (2018/07/31) 
kemenperin.go.id

Kamis, 11 Juni 2020

CANDI BENTAR


Ini bukan tempat ibadah. Bukan juga tempat objek wisata. Ini adalah kawasan industri. Memang secara sepintas pintu gerbang atau gapura dan bangunan depan kawasan ini memiliki bergaya bangunan adat Bali.

Gapura berbentuk tiang, berwana merah bata, berornamen abu-abu, dua bauh kiri dan kanan, seolah terbelah simetris, menjadi penanda utama yang mencolok. Atap bangunan kantor berbentuk limas dengan pucuknya yang khas makin menambah identitas arsitektur Balinya.

Candi Bentar Industrial Area. Itulah yang terpampang pada papan nama atau pagar depan kawasan ini. Persis di depan hamparan yang terhampar rumput hijau yang terpelihara rapi.  

Momen sore hari menjelang magrib adalah waktu yang boleh menjadi pilihan mengabadikan suasana di Candi Bentar. Di waktu tersebut Candi Bentar akan menghadirkan latar langit dengan warna yang cerah. Langit biru dan awan putih akan ikut berubah menjadi kuning keemasan yang sangat indah.

Karena momen ini berlangsung hanya beberapa menit saja, sangat sayang untuk dibiarkan begitu saja tanpa diabadikan dalam jepretan kamera atau handphone

Rabu, 10 Juni 2020

TERCAPAI CITA-CITA


Aku tahu kau punya obsesi
Yang kini belum tercapai
Aku yakin di esok nanti
Semua akan menjadi nyata

Aku tahu mimpi terindahmu
Yang sering kau ucapkan
Aku yakin suatu hari nanti
Semua itu bahkan terlampaui

Aku tahu kau tak pernah menyerah
Hanya karena tak punya apa
Sebab nyata di depan mata
Kau adalah pencari surga

Aku tahu semua pasti tak mudah
Dan akan bertemu banyak rintangan
Yang kan menggoda tuk menyerah
Dan kau memilih terus menghadang

Dan sesuai yang telah dikira
Badai sekali lagi datang
Dan sesuai yang telah diduga
Cobaan dan godaan makin menantang

Hingga saat hati hampir goyah
Dan sisa harapan dan doa yang tersisa
Akhirnya awan gelap mulai tersibak
Celah cahaya makin terbuka

Terbuka dan makin terang
Terbentang jalan yang lapang
Tersibak belantara yang garang
Tersungkur mengucap syukur yang dalam 

Kini
Satu persatu mimpi tercapai
Satu persatu mimpi terlampaui
Dan bahwa semua tak mungkin diraih
Ketika terucap kata menyerah

Kini
Impian baru telah tersusun lagi
Untuk mencari titik takdirnya
Untuk terwujud di alam nyata
Yang semua berawal dari mimpi

(Baraqallah untuk istriku, kekasih dan teman hidupku)

SUASANA BATAM (1)



Foto diatas adalah suasana di salah satu sudut Jalan Brigjen Katamso. Letaknya tak jauh dari Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah.

Pada jam 4 sore hingga jam 7 malam kesibukan pengendara motor dan mobil meningkat. Jam tersebut adalah rentang waktu para pekerja dari berbagai penjuru kawasan industri beranjak pulang. Sebagian lagi aktifitas masyarakat yang pergi ke Kawasan Fanindo, pasar dan pertokoan yang ada di dekat jalan ini. Demikian juga pengendara lain yang keluar rumah dengan berbagai keperluan. 

Di sisi kiri jalan terdapat ruang terbuka atau taman terbuka. Biasanya banyak orang dari segala umur yang datang untuk bermain. Bahkan tak jarang yang menggelar tikar untuk sekedar duduk-duduk santai melepas lelah bersama keluarga. 

Sejak adanya taman ini, di sepanjang sisi jalan juga kini ramai mermunculan pedagang kaki lima. Ada yang datang dengan motor menjual makanan ringan, minuman hingga permainan anak-anak. Ada juga memakai mobil yang disulap menjadi lapak jualan.

Di sisi kiri jalan demikian juga. Terutama setelah pembukaan Masjid Sultan. Banyak pengunjung mampir jalan-jalan dan berfoto di depan Masjid tersebut. Dan mulailah juga bermunculan pedagang kaki lima menggelar jualannya.

Senin, 08 Juni 2020

PASAR AVIARI


Lokasi foto: Batu Aji, Batam.

Pasar Aviari adalah salah satu pasar utama di bilangan Batu Aji dan Sagulung. Selain itu ada juga Pasar Fanindo, Pasar Sagulung dan Pasar SP Plaza.

Istilah pasar kalau di Batam bisa jadi berbeda dengan pengertian pasar pada umumnya. Pasar Aviari sebagai contoh, sebenarnya adalah kawasan pertokoan yang berada dalam satu blok. Terdapat tiga pintu utama berportal sebagai akses orang dan kendaraan keluar masuk yang dikelola oleh sebuah perusahaan perparkiran.

Walaupun juga terdapat pasar basah seperti pasar tradisional pada umumnya, namun di Pasar Aviari lebih dominan toko yang menjual peralatan rumah tangga, elektronik dan toko kelontong lainnya. Toko-toko buka sepanjang hari, dari pagi hingga malam. Juga terdapat beberapa rumah makan dan sea food corner.

Sekitar lima tahun belakangan, menjamur tempat jual-beli di seantero Batam yang muncul seolah dadakan atau akrab disebut pasar kaget. Keberadaannya tidak berlangsung setiap hari, tidak berjualan sepanjang hari. Kadang berpindah-pindah tempat dan tempat jualannya tidak permanen.  Jenis jualan kebanyakan untuk keperluan dapur dan juga banyak menjual pakaian bekas.

REFLEKSI


Lokasi foto: Marina, Batam.

Wabah Covid-19 muncul pertama kali pada bulan Desember 2019 di Wuhan, salah satu kota di Tiongkok. Seluruh dunia terkena dampaknya. Korban jiwa dan kerugian secara ekonomi hampir merata di semua negara. Tak terkecuali Indonesia.

Dibulan Maret 2020 ditemukan kasus pertama penderita Covid-19 di Indonesia. Hingga update terakhir (7/6) penduduk Indonesia yang meninggal 1.851 orang.

Bulan puasa kemarin adalah puasa yang sepertinya akan selalu dikenang sepanjang masa. Bulan puasa di tengah wabah Covid-19. Shalat tarawih yang biasanya dilaksanakan di masjid, kali ini shalat di rumah saja. Shalat lima waktu dan shalat jum’at dibolehkan di rumah masing-masing. Demi memutus rantai penyebaran wabah Covid-19. Bahkan Masjidil Haram di Makkah ditutup untuk sementara waktu.

Sebelum masuk hari puasa di akhir Mei 2020 kemarin, pemerintah dan ulama telah menghimbau ummat muslim untuk melaksanakan ibadah di rumah saja.  

Sungguh suasana kemarin adalah ramadhan yang sangat berbeda sepanjang hidup. Sungguh ini kejadian yang mungkin takkan kita jumpai di masa yang akan datang. Dan semoga saja bukan malah permulaan untuk seterusnya.   

Bacaan: covid19.go.id/ Tausiyah MUI Nomor : Kep.1065/DP-MUI/IV/2020


Sabtu, 06 Juni 2020

NAGOYA - LUBUK BAJA


Lokasi foto: Nagoya, Batam.

Pertama kali menginjakkan kaki ke Kota Batam dan mendengar nama Nagoya, saya membayangkan bahwa di sini pernah ada perkampungan orang Jepang yang berasal dari salah satu kota di Jepang yaitu Kota Nagoya.

Ternyata saya keliru. Belakangan saya baru tahu bahwa daerah yang aslinya bernama Lubuk Baja ini, kenapa lebih dikenal dengan nama Nagoya bermula saat survey awal pengembangan Otorita Batam. Itu berlangsung di tahun 1960-an saat banyak orang Jepang terlibat dan berkemah di daerah ini.  

Ketika survey saat itu, ketika ditanya mau kemana, orang-orang menjawab, mau ke tampat orang Jepang itu, Nagoya. Dari mulut ke mulut lama kelamaan warga Batam terbiasa menyebut Nagoya dibanding Lubuk Baja.  Hingga saat ini.

Yang terkenal di Nagoya tentulah karena banyak tempat untuk berbelanja oleh-oleh dengan harga yang lebih murah dibanding di kota lain. Pengunjung yang datang ke Batam, sebelum kembali biasanya akan mencari oleh-oleh. Yang banyak diburu seperti tas, dompet, jam tangan, parfum atau coklat. Ada juga yang sekedar mencari souvenir khas Batam seperti gantungan kunci atau baju kaos bertuliskan Welcome to Batam.

Bacaan: detik.com.

PELABUHAN SAGULUNG


Lokasi foto: Sagulung, Batam.

Sebagai kota yang berbentuk pulau dan berbatasan dengan luar negeri, Batam memiliki banyak 5 pelabuhan Internasional. Selain itu juga terdapat puluhan pelabuhan rakyat. Salah satunya adalah Pelabuhan Sagulung. Berada di sisi timur pulau Batam. Jumlah penambang boat pancung yang aktif di pelabuhan ini sebanyak 50 pancung.

Pelabuhan ini menjadi penghubung utama ke pulau Buluh, pulau dengan 675 Kepala Keluarga. Jumlah penduduk pulau Buluh sesuai data 2009 sebanyak 2.509 jiwa (Wikipedia). 

Beberap meter mendekati pelabuhan akan ditemui kendaraan mobil dan motor yang diparkir di sepanjang sisi jalan.

Makin merapat ke arah pelabuhan, jalan mulai rusak. Saat hujan tampak genangan air dan tanah yang becek. Juga suasana masih tampak kurang bersih dan belum tertata rapi.

Maksud awal ke tampat ini untuk melihat suasana sunset di pelabuhan ini. Namun karena cauca mendung dan tak tampak matahari, sehingga akhirnya hanya mengambil foto pintu gerbang masuk kawasan pelabuhan.

Bacaan: batam.tribunnews.com/ wikipedia.


Jumat, 05 Juni 2020

YANG BARU DI JEMBATAN BARELANG



Lokasi foto: Jembatan Barelang, Batam.

Sudah sering kali saya ke jembatan ini. Sepertinya sudah lebih dari 10 kali. Namun setiap kali ke tempat ini seolah tak habis rasa kagum atas bangunan konstruksi sepanjang 385 meter yang menghubungkan pulau Batam-Rempang-Galang ini. 

Nama-nama pulau tersebut kemudian disingkat Barelang. Nama Barelang inilah yang lebih populer dipakai untuk menyebut nama jembatan ini. Nama resmi sebenarnya adalah Jembatan Fi Sabilillah.

Kali ini ada yang baru lagi sejak terakhir saya ke tempat ini. Kini ada taman yang telah ditata rapi di bagian bawah jembatan. Tepatnya di sekitar area dua tiang kaki yang menopang sisi utara jembatan. Ada jalan-jalan taman yang dipayungi rangka tiang-tiang berwarna coklat berderet diatasnya. Di bagian ujung taman juga telah dilengkapi dengan toilet umum.

Selain penataan jalan-jalan di taman bawah itu, ternyata ada juga penyewaan perahu untuk yang ingin menikmati suasana laut di sekitar jembatan Barelang. Dikenakan 20 ribu perorang sekali trip selama kurang lebih 15 menit.

DATARAN ENGKU HAMIDAH



Lokasi foto: Dataran Engku Hamidah, Batam.

Engku Putri Raja Hamidah atau Engku Hamidah adalah sosok penting dalam Imperium Riau-Lingga-Johor-Pahang yang hidup di abad 18. Selain sebagai permaisuri, dia juga menjadi penasehat hingga pemegang teraju adat dan tradisi.

Tugasnya semakin vital karena menjadi Pemegang Regalia Kerajaan, yaitu alat kebesaran Kerajaan. Artinya, Engku Putri Hamidah memiliki kewenangan memilih, mengangkat, dan melegitimasi sultan baru.

Engku Hamidah dikenal teguh mempertahankan Regalia dan menjaga kedaulatan kerajaannya. Sebab, Inggris dan Belanda saat itu sudah merongrong kerajaan dengan politik kotor. Namun, Engku Hamidah melawannya dengan kata-kata yang sangat diplomatis.

Sebagai bentuk penghargaan kepada Engku Hamidah, namanya diabadikan di ikon baru Batam ini. Dataran Engku Hamidah diresmikan di bulan desember 2019. Tempat ini telah dilengkapi dengan lampu-lampu hias berwana-warni yang mencolok.

Sebelum ditata menjadi sebuah taman yang rapi dan bersih, tempat ini hanya berupa lahan hijau pembatas antara jalan utama dengan kawan perkotoan di area belakang jalan. 

Bacaan: batampos.co.id (14 Feb'20)

BLACK OUT



Lokasi foto: Jalan Marina City, Batam.

“Salah satu ruas jaringan transmisi PLN Batam tersambar petir. Insiden ini membuat gangguan sistem kelistrikan di Batam yang menyebabkan blackout atau mati total Kamis (4/6/2020).” Demikian saya kutip dari berita online batamnews.com, pagi ini.

Semalam lampu padam di perumahan kami. Ternyata bukan cuma di tempat kami tapi seluruh Batam bahkan sampai ke Pulau Bintan.

"Batam dan Pulau Bintan semua mengalami blackout atau mati total," kata Rudy di Tanjungpinang, Kamis (3/6/2020) malam.

Foto diatas saya ambil saat terjadi black out tersebut. Walaupun lampu jalan dan lampu ruko-ruko sepanjang jalan tampak gelap gulita, lampu-lampu kendaraan yang melintas masih cukup menerangi suasana jalan sehingga tidak terlalu terasa gelapnya.

Beberapa mini market dan ruko tetap terlihat terang seolah tidak terpengaruh adanya black out malam ini. Sepertinya mereka memiliki genset sendiri sehingga tetap beraktifitas seperti biasa.

Kamis, 04 Juni 2020

AKHIR ZONA SELAMAT SEKOLAH (?)


Lokasi foto: Sagulung, Batam.

Papan tulisan pada rambu jalan di depan sekolah itu tak terpasang sempurna lagi. Pengikat sebelah kanan telah lepas. Entah karena termakan usia atau karena sebab lain yang tak diketahui. Sepertinya tak lama lagi papan itu terlepas dan jatuh ke tanah.   

Tepat di seberang jalan berdiri sebuah sekolah dasar negeri. SD Negeri 016 Sagulung, Batam. Dengan 738 siswa yang setiap hari hadir belajar menuntut ilmu. 

Sejak pertengahan Maret 2020, sekolah di Batam diliburkan untuk mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19. Berarti telah sudah hampir 3 bulan aktifitas belajar mengajar tatap muka di sekolah ditiadakan. Siswa berserta guru diliburkan dan diganti dengan kegiatan belajar mandiri di rumah.

Menurut info terakhir yang saya baca di batamnews.com kemarin, sekolah di Batam akan dibuka pertengahan bulan depan. Itupun jika tidak dimajukan lagi seperti sebelumnya.

Mungkin sudah saatnya metode pendidikan masa di masa depan sekalian saja bisa diterapkan dengan sistem yang lebih efektif. Tanpa perlu sepenuhnya tatap muka.

Batam, 03 Juni 2020

Rabu, 03 Juni 2020

LANGIT JINGGA


Langit berwana jingga dalam foto ini saya ambil saat masih dalam suasana wabah Covid-19 di Batam. 

Data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam menyebutkan jumlah pasien positif Corona di Batam Kota secara kumulatif saat ini sebanyak 50 orang, 19 orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh sebagaimana diberitakan oleh batamnews.com (6/2).

Angka kasus positif Covid-19 di Kota Batam tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau. Jumlah pasien positif Corona secara kumulatif tercatat ada 140 orang. Demikian update di hari berikutnya (6/3).

Aktifitas belajar mengajar secara tatap muka rencananya akan di mulai tanggal 13 Juli nanti. “Tanggal 13 Juli, sepakat murid masuk semua, kalau tidak ada perubahan,” ujar Wali Kota Batam, HM Rudi, Kamis (28/5/2020). 

Rudi memperkirakan virus ini belum akan berakhir sampai akhir tahun. Protokol kesehatan harus diterapkan, dengan jaga jarak dan memakai masker.

Semoga suasana ini segera pulih kembali sekalipun nantinya dengan cara yang tidak biasa atau seperti dulu lagi tapi dengan kehidupan normal baru (new normal).

Batam, 02 Juni 2020

JALAN KEHIDUPAN


Lokasi foto: Sagulung, Batam.

Tak lama lagi matahari terbenan saat saya mengambil foto ini. Sekitar jam 17.30. Jika cuaca cerah dan matahari tidak tertutup awan tebal, momen seperti ini akan hadir setiap sore. Namun berlangsung sebentar saja. Mungkin hanya sekitar 5-10 menit. Dan setelah itu matahari terbenam.

Jam seperti ini biasanya ramai pengendara motor dan mobil yang beranjak pulang ke rumah masing-masing usai bekerja di kawasan industri di sekitar tempat ini. Industri tersebut diantaranya adalah industri galangan kapal dan manufaktur.

Tak jauh dari kawasan ini terdapat banyak pemukiman atau perumahan yang sebagian besar juga bekerja di kawasan industri tersebut.

Di bagian tengah jalan ini posisinya agak landai sehingga jalan aspal terlihat melengkung. Mulai sedikit menanjak di posisi saya berdiri dan bagian ujung jalan dalam foto ini. Inilah jalur yang menghubungkan jalan utama ke kawasan industri.

Di sisi kiri foto adalah posisi sebelah barat, dimana matahari dan sinar cahaya sore keemasan menerpa tanah yang tertutup rumput hijau.

Batam, 02 Juni 2020

ADA PELANGI


Lokasi foto: Batu Aji, Batam.

Usai turun hujan sore ini, tiba-tiba cuaca menjadi cerah keemasan dan kemudian muncul pelangi. Beberapa orang yang saat itu berada di luar rumah dan menyaksikan pemadangan tak sering terjadi ini, secara spontan mengarahkan handphone ke langit dan mengambil foto. 

Menurut Wikipedia, Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan.
Nah, kalua ditarik ke dalam pemaknaan kehidupan, ini beberapa kutipan yang cuku menarik. Saya kutip dari internet.

“Pelangi datang hanya sekejap namun keindahannya mempesonakan setiap yang melihat. Hal tersebut mengingatkan manusia untuk senantiasa menggunakan waktunya dengan baik, karena hidup di dunia hanyalah sementara.” 


“Pelangi Muncul setelah Hujan. Itu artinya jika mempunyai impian, maka wujudkanlah dengan kerja keras”.

Batam, 01 Juni 2020

PAGI



Lokasi foto: Water Front City, Batam.

Saat yang baik untuk menangkap momen cerah di jalan Kawasan Marina Water Front City ini yaitu di waktu pagi hari. Arah sinar matahari yang terbit dari balik pepohonan di atas bukit di bagian belakang, menyinari dengan terang di sepanjang area ini. Awan-awan putih seolah benda pertama yang telah dijatah untuk mendapat cahaya pagi hari.

Salah satu objek yang menarik di sepanjang jalan ini yaitu barisan pohon kelapa yang berjejer rapi di seberang jalan dan pohon palm di tengah jalan dua arah tersebut.

Jalan di Kawasan Marina Water Front City menjadi perlintasan kendaraan yang ramai di pagi hari oleh para pekerja yang berangkat ke kantor atau pabrik yang berada di sekitar tempat ini. Para pekerja yang bermukim di bagian barat (Batu Aji dan Sagulung) yang bekerja di bagian utara (Sekupang) sebagina memilih melintas di jalan ini melewati pemukiman Tanjung Riau.

Dari segi nama, Marina Water Front City adalah sebuah konsep pengembangan daerah tepian air baik itu tepi pantai, sungai ataupun danau. Di kawasan ini terdapat pelabuhan, sarana wisata pantai, hiburan dan hotel berbintang.

Batam, 1 Juni 2020

BERQURBAN SEBAGAI BUKTI KETAATAN

Setiap kebaikan sejatinya bisa dilaksanakan kapan saja. Namun berqurban di hari Idul Adha (dan tiga hari setelahnya) adalah momentum istim...