Kamis, 01 November 2012

Respon bermata dua




















Di pagi ini saya sempat membuka lagi buku 'Renungan Harian' 7 Habits-nya Steven R. Covey. Di halaman yang bertanggal hari ini, ada kalimat yang menarik untuk dikutip.

"Bukan apa yang orang lain perbuat atau bahkan bukan pula kesalahan kita sendiri yang paling melukai kita melainkan respon kita terhadap hal-hal itu. Mengejar ular berbisa yang baru saja mematuk kita hanya akan mendorong racun ke seluruh sistem peredaran darah kita. Jauh lebih baik untuk mengambil tindakan seketika guna mengeluarkan bisanya". (page:82)

Sering kali saya mengalami perasaan ingin marah saat berkendara di jalan. Ketika tiba-tiba ada pengendara lain yang hampir mencelakakan kita. Pernah suatu kali, ada yang tanpa memberi sinyal lampu, tiba-tiba menyerobot jalur kita. Atau saat kendaraan di depan kita tiba-tiba berhenti. Kitapun hampir menabraknya.

Segala macam kejadian yang kita alami tentu membut kita meresponnya. Saat di jalan itulah yang sering memancing emosiku. Dan ternyata, sering juga saya melihat dua orang yang hendak berkelahi gara-gara teknik berkendaranya yang hampir atau sudah saling tabrakan. Usai tabrakan itulah respon masing-masing muncul.

Kalau dah tabrakan? Bisa jadi adu jotos atau malah saling menolong.
Ada pilihan respon dari setiap kejutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERQURBAN SEBAGAI BUKTI KETAATAN

Setiap kebaikan sejatinya bisa dilaksanakan kapan saja. Namun berqurban di hari Idul Adha (dan tiga hari setelahnya) adalah momentum istim...