Minggu, 27 Januari 2008

Belajar terbiasa





















Sudah genap sepekan hari ini aku berada jauh dari kampung halaman. Pulau Batam, lumayan jauh, hingga harus melintasi daratan, lautan dan pulau-pulau.

Warna dan suasana yang berbeda sungguh terasa. Tentang ini di tulisan berikut insya Allah saya tulisakan.

Aktivitas yang kulalui juga kini jauh berbeda dengan ketika masih berada di Makassar. Tempat aku bekerja sekarang adalah sebuah perusahaan galangan kapal yang katanya terbilang besar di pulau ini. Saat ini sedang sedang dibangun kapal sekitar 15 buah. Luas galangannya juga lumayan luas, maybe sepuluh kali GOR Mattoangin yang ada di Makassar.

Ada yang menarik juga dengan pola hidup baru yang menantang ini. Bangun subuh adalah hal yang wajib bagi kami-kami. Bus kantor antar-jemput datang dan pulang sesuai jadwal. Kedisiplinan adalah salah satu karakter yang perlu kami biasakan. Tentu tak boleh terlambat karena jika ketinggalan bus akan berabe. Pergi sendiri, jaraknya dari mess sekitar 30 menit saat jamsibuk.

Salah satu yang butuh pembiasaan adalah memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Kata waktu adalah kata yang sangat sakral disini. Waktu untuk istirahat, waktu untuk santai-santai, waktu untuk membaca (sehingga aku memsiasati membaca selama perjalanan pp dari kantor). Waktu sangat berharga rupanya disini.

Satu lagi, entah karena lebih sering di galangan atau karena apa, kalau lagi keluar rumah untuk sekedar cari makan atau ke masjid, kok belum pernah ketemu ikhwah yah...? (atau minimal tampangnya). Di titik ini, sejenak jadi rindu Makassar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERQURBAN SEBAGAI BUKTI KETAATAN

Setiap kebaikan sejatinya bisa dilaksanakan kapan saja. Namun berqurban di hari Idul Adha (dan tiga hari setelahnya) adalah momentum istim...