Jumat, 21 Maret 2008
Negeri pantun
Taman bunga ditanah lapang
Hinggap belalang di tempat rendah
Baru guna jika hati tenang
Tetap berjuang walau pelepah
Buah nangka buah kedondong
Tepuk tangan dong.
Wuih... susah juga buat pantun ya.
Baru aku sadari dengan nyata bahwa aku berada di negeri Melayu. Ciri khas yang kemarin aku menyaksikan kebiasaan membuka pidato dengan berpantun.
Kemarin, aku mendengar pantun lagi, di sebuah forum resmi. Pulau Buluh, pulau yang konon menjadi cikal menyebarnya masyarakat melayu ke Batam yang kini telah menjadi ramai. Untuk sampai ke pulau ini harus menyeberang dengan sampan sekitar 20 menit.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
BERQURBAN SEBAGAI BUKTI KETAATAN
Setiap kebaikan sejatinya bisa dilaksanakan kapan saja. Namun berqurban di hari Idul Adha (dan tiga hari setelahnya) adalah momentum istim...
-
“Jadilah pelaut supaya kau bisa lihat banyak tempat, banyak bangsa. Kau masih muda, masih punya banyak kesempatan. Klo Opa sudah tua”. Dia l...
-
(Klik untuk memperbesar gambar) Indah yang tersembunyi Taman langit menghampar semesta alam Mengabarkan kekuasaanNya dari ...
-
Tak terasa tiba lagi Ramadhan tahun ini. Tentu hal utama yang harus diucapkan adalah rasa syukur. Bersyukur karena masih diberikan kese...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar