Minggu, 10 Februari 2008

Menolehlah ...









Di bawah bayang bangunan double bottom dan cuaca yang terik terdengar merdu di earphone-ku sebuah suara:

Seseorang memanggil temannya yang sedang berada di bawah. Karena suara bising mesin dan peralatan kerja, panggilan itu tidak didengar. Untuk menarik perhatiannya, dia melemparkan uang koin di depannya. Temannya tersebut mengambil uang tersebut namun tidak menoleh ke atas, kemudian melanjutkan pekerjaannya. Teman yang di atas mengualang lagi menjatuhkan uang koin. Dia mengambilnya lagi dan melanjutkan lagi pekerjaannya, tetap tidak menoleh ke atas. Karena kesal, teman yang diatas mengambil sebuah batu kecil dan menjatuhkan tepat di atas kepala temannya itu dan barulah menoleh ke arah jatuhnya batu tersebut.

Tuhan kerap memberikan kita 'code' kepada kita agar menoleh panggilannya. Kode tersebut kadang berbentuk uang koin atau batu kecil. Bisa jadi berbentuk kebahagiaan atau sebaliknya, berbentuk kepedihan.


Teman yang dibawah tadi ketika dijatuhkan uang koin dia tidak menoleh ke atas bahkan seolah acuh dari mana jatuhnya uang tersebut. Barulah dia menoleh keatas saat yang jatuh dan bahkan mengenai kepalanya sebuah batu.


Jangan sampai kita baru meminta kepadanya saat kita ditimpa kesulitan.

(Sebuah renungan dari Salam FM 107.2 Batam, radio dakwah dan informasi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERQURBAN SEBAGAI BUKTI KETAATAN

Setiap kebaikan sejatinya bisa dilaksanakan kapan saja. Namun berqurban di hari Idul Adha (dan tiga hari setelahnya) adalah momentum istim...