Asrama Mahasiswa Unhas Foto: Marhaban |
Tapi ada yang tak bisa kami lupakan dari asrama 'tua' ini, yaitu 'kebersamaan'. Kami yang tinggal bersal dari berbagai daerah, berbagai pulau. Juga dari bermacam-macam latar belakang. Untuk konsentrasi studi juga lebih beragam lagi. Hampir semua fakultas, ada mahasiswanya.
Kebersamaan itu sangat terasa pada empat momen:
1. Saat mandi dan mencuci. Apalagi pada pagi hari dan hari Ahad. Hari itu adalah hari mencuci seduania yang juga dirayakan di tempat kami itu.
2. Saat menonton di ruang TV. Walaupun ada yang memiliki TV sendiri di kamarnya, kadang terasa mereka tak seindah jika menonton beramai-ramai di ruang TV tersebut. Apalagi kalau lagi ada tayangan pertandingan bola. O... jangan diharap ruang TV akan sepi. Akan rame...
3. Saat ada 'upeti dari kampung'. Ketika ada warga, istilah penghuni ramsis, yang baru datang dari daerahnya atau kampungnya dan membawa (mesti bawa ;) oleh-oleh. Maka akan terjadi 'penyerbuan besar-besaran' dimana kamar sang pembawa upeti tersebut. Kecuali jika ia dengan sukarela membawanya ke ruang TV, tempat aman untuk 'bertempur' memperebutkan apa saja yang dibawanya.
4. Saat mati lampu. Jika panel lagi rusak, dan lampu padam seluruh asrama, agar tidak sendirian dalam kegelapan, maka carilah makhluk sejenis untuk berbagi cerita.
Begitu indah kenangan saat tinggal di Asrama Mahasiswa itu. Asrama yang tua itu, dulu. Kini dia telah mulai bersolek, dan semoga menjadi rumah yang ramah pulah untuk semua warganya selak. Aku selalu rindu akan kenangan di Ramsis setiap kali melewati Ramsis yang kini cantik.
(Foto Ramsis yang cantik pasca renovasi belum sempat diambil)
Maaf, fotonya bukan tentang film The Last Samurai.
BalasHapus