Batam Dalam Kenangan
Suara Persaudaraan
Kulihat mentari bundar di langit Batam
Membara redup lembut tiada menyilaukan
Sebentuk siluat pepohonan dari hutan nan perawan
Getarkan hati akan keagungan Tuhan
Yang merindu pertemuan dengan Ar-Rohman
Nasyid ini pertama kali ku mendengarnya di awal-awal tarbiyah, dari seorang yang baik hati. Terdengar agak melo, sendu, jadul dan agak norak. Saat itu aku tidak biasa mendengar lagu dengan ritme yang demikian. Beberapa tahun berikutnya aku mulai akrab dengan nuansa seperti itu dan tidak merasa ganjil lagi. Sekian lama aku tak mendengar syair itu lagi. Belakangan saat tak sengaja mendengarnya, entah kenapa syair diatas mulai menggetarkan hati.
Dipagi itu nahgoya berseri
Di muka kuning kudapatkan rumah suci
Disana kulabuhkan sejenak dipesanggrahan hati
Sambil menganyam gaun rindu sanubari
Menguak takbir kebesaran Illahi
Nagoya dan Muka Kuning, ah sungguh ramai dikau.
Alloh Alloh Alloh
Pagi yang indah saat ku di sana
Alloh Alloh Alloh
Seindah ukhuwah yang menyala di dada
Ukhuwah...
Betapa bersyukur kita memiliki saudara di mana-mana
Saat berjumpa seolah telah lama kita saling berkenalan
Alloh...Allah...
Tribute to My-new-family
Membara redup lembut tiada menyilaukan
Sebentuk siluat pepohonan dari hutan nan perawan
Getarkan hati akan keagungan Tuhan
Yang merindu pertemuan dengan Ar-Rohman
Nasyid ini pertama kali ku mendengarnya di awal-awal tarbiyah, dari seorang yang baik hati. Terdengar agak melo, sendu, jadul dan agak norak. Saat itu aku tidak biasa mendengar lagu dengan ritme yang demikian. Beberapa tahun berikutnya aku mulai akrab dengan nuansa seperti itu dan tidak merasa ganjil lagi. Sekian lama aku tak mendengar syair itu lagi. Belakangan saat tak sengaja mendengarnya, entah kenapa syair diatas mulai menggetarkan hati.
Dipagi itu nahgoya berseri
Di muka kuning kudapatkan rumah suci
Disana kulabuhkan sejenak dipesanggrahan hati
Sambil menganyam gaun rindu sanubari
Menguak takbir kebesaran Illahi
Nagoya dan Muka Kuning, ah sungguh ramai dikau.
Alloh Alloh Alloh
Pagi yang indah saat ku di sana
Alloh Alloh Alloh
Seindah ukhuwah yang menyala di dada
Ukhuwah...
Betapa bersyukur kita memiliki saudara di mana-mana
Saat berjumpa seolah telah lama kita saling berkenalan
Alloh...Allah...
Tribute to My-new-family
Batam is a small but busy island in Indonesia of 45km x 25km and nearly a million people, hundreds of multinational owned factories, towns, shopping centres and gateway to the Riau Islands.
- Nagoya (Lubuk Baja)
- Nongsapura
- Batam Centre
- Sekupang
- Jodoh
- Telaga Punggur
Located only 20km from Singapore and 25km from Johor in Malaysia, Batam is Indonesia's equivalent to China's SEZ's (Special Economic Zones) - a place where the nation's economic planners test new economic policies and ideas. The island is an industrial hub with electronics factories, a large and growing ship repair industry and an even larger oil service sector. Quite a few expats head there for work, and pubs and golf courses have sprung up to serve them.
Most tourists, on the other hand, come from nearby Singapore . Unless you have a particular interest in these, you're better off going elsewhere, such as Batam's more resort-y neighbor Bintan or the peaceful capital city of the province Tanjung Pinang. (wikitravel.org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar