Kamis, 27 November 2008

Hadapi dengan senyum

Suatu hari saya mendapat sms, begini pesan singkat itu: 'Saat kehidupan menghadapkan kita pada kesulitan dan tekanan, terima dengan senyuman karena justru itulah yang akan menggali kualitas potensi kita menjadi luar biasa'. Saya terpana dan merenung sejenak, setelah itu dalam hati aku memaksa diri untuk tersenyum.

Sabtu, 15 November 2008

Badai









Makin tinggi pohon kelapa
Makin kencang angin menerpa

Makin tekun kita bersujud
Makin kuat godaan menusuk

Bersiap-siagalah..

Minggu, 09 November 2008

Doa untuk Ibu

Dua hari yang lalu ingin sekali rasanya aku berada di rumah. Rindu sekali. Hari itu hampir seluruh keluarga berkumpul untuk sebuah perpisahan sejenak. Mengantar Ibu menuju negeri 'Onta', memenuhi panggilan ke Baitullah. Hanya dengan hp-lah perasaan rindu ini sedikit terobati. Ingin kuucapkan selamat jalan. Dan tetnu semoga dapat kembali dengan selamat.

Sejenak terbayang lagi kebersamaan dengannya di masa kecil kami. Ketika masa kanak-kanak yang pasti merepotkan. Namun tak pernah jua mengeluh memberikan kasih sayang yang tak terhingga.

Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

Ketika kini berada jauh darinya terasalah beban kerinduan itu. Ingin sekali rasanya melepas dan megantarnya hingga lambaian terakhir.
Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu....

Rabbigfirlii waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayanii shaghira'...

Selamat jalan Ibu, memenuhi panggilan ke Baitullah. Titip doa untuk kami anakmu.

*"Ibu" Iwan Fals.

BERQURBAN SEBAGAI BUKTI KETAATAN

Setiap kebaikan sejatinya bisa dilaksanakan kapan saja. Namun berqurban di hari Idul Adha (dan tiga hari setelahnya) adalah momentum istim...