"Ban, itu kapalmu. Dah mau jadi yah?"
Petang ini seperti biasa kami berangkat pulang. Dari balik jendela bus karyawan yang adem aku melirik sejenak ke arah luar memandangi bangunan itu. Kokoh, garang, namun diam tak berdaya. Kalimat kawanku itu semacam basa-basi sambil tersenyum untuk melepas lelah seharian ini. Toh kapal itu setiap hari kami lihat.
Bangunan baja garang itu seolah begitu lelah menanti untuk segera menemui habitatnya, laut. Dan, aku, petang itu segera pulang mencari habitat hati.
"Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat".
Sabtu, 06 Desember 2008
Langganan:
Postingan (Atom)
BERQURBAN SEBAGAI BUKTI KETAATAN
Setiap kebaikan sejatinya bisa dilaksanakan kapan saja. Namun berqurban di hari Idul Adha (dan tiga hari setelahnya) adalah momentum istim...
-
“Jadilah pelaut supaya kau bisa lihat banyak tempat, banyak bangsa. Kau masih muda, masih punya banyak kesempatan. Klo Opa sudah tua”. Dia l...
-
(Klik untuk memperbesar gambar) Indah yang tersembunyi Taman langit menghampar semesta alam Mengabarkan kekuasaanNya dari ...
-
Tak terasa tiba lagi Ramadhan tahun ini. Tentu hal utama yang harus diucapkan adalah rasa syukur. Bersyukur karena masih diberikan kese...